Wednesday, March 14, 2012

Apa yang membuat Anda ingin menulis buku?

Pertanyaan itu bisa melahirkan banyak jawaban yang berbeda dan sekaligus memiliki kemiripan bagi siapapun yang ingin menjadi penulis buku. Ada yang dengan jujur mengatakan bahwa motivasi untuk menulis buku adalah karena ingin terkenal, dan dengan menjadi terkenal tentu diharapkan akan menghasilkan banyak uang. Ada lagi yang dengan malu-malu mengakui bahwa yang bersangkutan berpikir kalau menjadi penulis buku itu sepertinya asyik dan keren. Mungkin sebagian mengatakan bahwa menulis buku bisa menyalurkan bakat terpendam dan memenuhi kebutuhan batin dan intelektualitasnya. Nah ini juga belum begitu jelas indikasi yang terlihat nyata, kecuali seseorang benar-benar pernah menyelesaikan bukunya, apalagi kalau sudah diterbitkan. Kalau dilanjutkan lagi uraian ini, saya akan menjadi orang pertama yang kena sindiran ini.

Ironisnya dan faktanya, banyak orang ingin menulis buku dan berhenti sampai tahap berpikir akan menulis buku. Banyak alasan yang bisa diungkapkan mengapa hal ini terjadi. Ada yang mengeluh bahwa dirinya ingin menulis sesuatu tapi tidak punya ide, tidak tahu cara menulis, tidak ada waktu, kurang pengalaman dalam bidang tertentu yang ingin ditulisnya, kurang referensi, kurang percaya diri, kebanyakan ide sehingga bingung yang mana yang akan jadi bahan tulisannya, dan seabreg alasan lainnya.

Berikut ini beberapa kemungkinan manfaat yang Anda dapatkan bila sudah menulis buku Anda. Hal ini bisa menjadi motivasi atau pendorong semangat Anda untuk tetap melakukan usaha menulis, sampai sebuah cetak biru diselesaikan: Manfaat dari segi komunikasi, mendapatkan kemashyuran, mendapatkan banyak keberuntungan, peningkatan kredibilitas diri dan keahlian di bidang tertentu, dlsb.

Lantas bagaimana tulisan ini berguna buat kita? Tentu kalau ada hal yang membuat Anda tergerak untuk langsung mulai menulis halaman pertama dari buku Anda, dan kemudian menulis lagi dan lagi, sampai halaman itu cukup memenuhi syarat minimum jumlah halaman sebuah buku. Baru sesudah itu, Anda memasuki proses berikutnya, menyunting tulisan Anda sendiri. Hal itu bisa dilakukan dengan membaca ulang, memangkas yang tidak perlu, menambahkan paragraph baru yang sebelumnya belum terpikirkan, mengubah frase atau kalimat yang kurang pas, dan mengadakan survei pribadi untuk mendapatkan masukan dari teman sekitar, dan khususnya juga para penulis yang lebih berpengalaman.

Untuk sementara, saya sudahi sekian dulu. Intinya, kalau kita sedang merasa malas (latihan) menulis, kita uji dan teliti ke dalam diri sendiri sebenarnya kita memang pengin bisa menulis dan menerbitkan karya kita enggak sih? Saya juga sedang merenungi hal ini, menantang diri sendiri agar kembali kepada komitmen semula: menulis untuk berkarya dan berbagi dengan pembaca tentang apa yang bermanfaat dan memperkaya makna kehidupan. Kurang spesifik lagi alasan Anda ingin menulis? Saatnya menuliskan pendapat Anda masing-masing dalam hal ini. (Bersambung)

No comments:

Post a Comment