Wednesday, March 14, 2012

Penderitaan dan kehidupan

Mengakrabi penderitaan, kesengsaraan, rasa sakit, kesedihan, kekecewaan, tidak sama dengan memuaskan keinginan untuk mengeluh, meraung-raung, atau menjual iba. Sebaliknya, ini cara menghadapi keadaan tidak nyaman, kurang menyenangkan dengan lebih mawas diri dan menghayati hal yang bisa membuat ybs. lebih bijaksana dan berhikmat.


Penderitaan kecil bisa membuat seseorang seakan meregang nyawa agar di dengar dunia. Sebaliknya mungkin banyak juga kita mendengar orang yang tetap bisa memikirkan orang lain, memilih diam dan menguatkan diri meskipun ia mengalami penderitaan hebat, bahkan yang tak terbayangkan oleh siapapun.


Dalam hal penderitaan seseorang, orang lain bahkan terkadang segan untuk mengetahuinya agar tidak harus terlibat dalam urusan yang kurang menarik bagi kepentingannya. Ini bisa jadi wajar dan manusiawi. Namun tentunya tidak semua orang tidak peduli. Sekedar mendengarkan, sekedar menanyakan kabar dengan perhatian tulus, itu bisa sedikit membantu mengurangi beban orang yang menderita. Berbahagialah mereka yang menyediakan diri dalam bentuk apapun, untuk menjadi peduli. Dalam penderitaan, ada si tabah, si tawakhal, si pengeluh, si hakim, si pencerca, si pendengar, si peduli, si penolong.

No comments:

Post a Comment